Klasifikasi Materi
A. UNSUR
Konsep: Unsur adalah zat
tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain dengan reaksi
kimia biasa.
Materi tersusun dari beberapa
partikel penyusun. Para ilmuwan mengklasifikasikan zat atau materi menjadi
dua kelompok, yaitu: zat tunggal dan campuran. Unsur dan senyawa termasuk
dalam golongan zat tunggal. Nah, apa yang dimaksud dengan unsur? Unsur
terdiri dari logam dan non logam.
Zat murni memiliki sifat yang
membedakan dengan zat lainnya. Misal, unsur hidrogen hanya tersusun dari
atom-atom hidrogen saja. Unsur oksigen hanya tersusun dari atom-atom
oksigen saja. Sifat oksigen dan hidrogen tidak tampak pada zat yang
dibentuk dari keduanya, misal air (H2O). Di alam terdapat 92 jenis unsur
alami, sedangkan selebihnya adalah unsur buatan. Jumlah keseluruhan unsur
di alam kira-kira 106 jenis unsur.
Unsur dikelompokkan menjadi tiga (3)
bagian, yaitu :
1. Unsur logam
Secara umum unsur logam memiliki
sifat berwarna putih mengkilap, mempunyai titik lebur rendah, dapat
menghantarkan arus listrik, dapat ditempa dan dapat menghantarkan kalor
atau panas. Pada umumnya logam merupakan zat padat, namun terdapat satu
unsur logam yang berwujud cair yaitu air raksa. Beberapa unsur logam yang
bermanfaat dalam kehidupan sehari–hari, antara lain:
a. Khrom (Cr) Digunakan untuk bumper
mobil, dan campuran dengan baja menjadi stainless steel.
b. Besi (Fe) Merupakan logam yang
paling murah, sebagai campuran dengan karbon menghasilkan baja untuk
konstruksi bangunan, mobil dan rel kereta api.
c. Nikel ( Ni ) Nikel padat sangat
tahan terhadap udara dan air pada suhu biasa, oleh karena itu nikel
digunakan sebagai lapisan pelindung dengan cara disepuh.
d. Tembaga (Cu) Tembaga banyak
digunakan pada kabel listrik, perhiasan, dan uang logam. Campuran tembaga
dengan timah menghasilkan perunggu sedangkan campuran tembaga dengan seng
menghasilkan kuningan.
e. Seng (Zn) Seng dapat digunakan
sebagai atap rumah, perkakas rumah tangga, dan pelapis besi untuk mencegah
karat.
f. Platina (Pt) Platina digunakan
pada knalpot mobil, kontak listrik, dan dalam bidang kedokteran sebagai
pengaman tulang yang patah.
g. Emas (Au) Emas merupakan logam
sangat tidak reaktif, dan ditemukan dalam bentuk murni. Emas digunakan
sebagai perhiasan dan komponen listrik berkualitas tinggi. Campuran emas
dengan perak banyak digunakan sebagai bahan koin.
2. Unsur non logam
Pada umumnya unsur non logam
memiliki sifat tidak mengkilap, penghantar arus listrik yang buruk, dan
tidak dapat ditempa. Secara umum non logam merupakan penghantar panas yang
buruk, namun terdapat satu unsur non logam yang dapat menghantarkan
panas dengan baik yaitu grafit. Beberapa unsur non logam yang
bermanfaat dalam kehidupan sehari–hari, antara lain:
a. Fluor (F) Senyawa fluorid yang
dicampur dengan pasta gigi berfungsi menguatkan gigi, freon – 12 sebagai
pendingin kulkas dan AC.
b. Brom (Br) Senyawa brom digunakan
sebagai obat penenang saraf, film fotografi, dan bahan campuran zat
pemadam kebakaran
c. Yodium (I) Senyawa yodium
digunakan sebagai antiseptik luka, tambahan yodium dalam garam dapur, dan
sebagai bahan tes amilum (karbohidrat) dalam industri tepung
3. Unsur semi logam (Metaloid)
Unsur semi logam memiliki sifat antara logam dan non logam. Beberapa unsur semi logam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari–hari, antara lain :
Unsur semi logam memiliki sifat antara logam dan non logam. Beberapa unsur semi logam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari–hari, antara lain :
a. Silikon (Si) Terdapat di alam
terbanyak kedua setelah oksigen, yakni 28 %dari kerak bumi. Senyawa
silikon banyak digunakan dalam peralatan pemotong dan pengampelasan, untuk
semi konduktor, serta bahan untuk membuat gelas dan keramik.
b. Germanium ( Ge ) Keberadaan
germanium di alam sangat sedikit, diperoleh dari batu bara dan batuan seng
pekat. Germanium merupakan bahan semikonduktor, yaitu pada suhu rendah
berfungsi sebagai isolator sedangkan pada suhu tinggi sebagai konduktor.
Seorang ahli kimia yang bernama Demitri
Mendleev (1834 ~ 1907) mengajukan susunan tabel sistem periodik
unsur-unsur. Bagaimanakah nama dan lambang unsur dituliskan? Banyaknya
unsur yang terdapat di alam cukup menyulitkan kita untuk mengingat-ingat
nama unsur. Oleh karena itu, diperlukan suatu tata cara untuk memudahkan
kita mengingat nama unsur tersebut.
Jons Jacob Berzelius (1779 ~ 1848),
memperkenalkan tata cara penulisan nama dan lambang unsur, yaitu :
1. Setiap unsur dilambangkan dengan
satu huruf yang diambil dari huruf awal nama unsur tersebut.
2. Lambang unsur ditulis dengan huruf kapital.
3. Untuk unsur yang memiliki huruf awal sama, maka penulisan nama dibedakan dengan cara menambah satu huruf di belakangnya dan ditulis dengan huruf kecil.
2. Lambang unsur ditulis dengan huruf kapital.
3. Untuk unsur yang memiliki huruf awal sama, maka penulisan nama dibedakan dengan cara menambah satu huruf di belakangnya dan ditulis dengan huruf kecil.
Contoh: Unsur Karbon ditulis C, oksigen ditulis
O, Aluminium ditulis Al, Kalsium ditulis Ca.
Tabel Unsur
B. SENYAWA
Konsep: Senyawa adalah gabungan
dari beberapa unsur yang terbentuk melalui reaksi kimia.
Senyawa memiliki sifat yang berbeda
dengan unsur-unsur penyusunnya. Misal, dua atom hidrogen dengan satu atom
oksigen dapat bergabung membentuk molekul air (H2O). Hidrogen adalah gas
yang sangat ringan dan mudah terbakar, sedangkan oksigen adalah gas
yang terdapat di udara yang sangat diperlukan tubuh kita untuk pembakaran.
Tampak jelas bahwa sifat air berbeda
dengan sifat hidrogen dan oksigen. Contoh lain senyawa adalah garam dapur
(NaCl). Garam dapur disusun oleh unsur natrium dan unsur klor. Natrium
memiliki sifat logam yang ringan, sedangkan klor adalah suatu gas beracun.
Dua unsur tersebut digabung membentuk garam dapur berupa mineral yang
sangat dibutuhkan oleh tubuh kita.
Senyawa termasuk zat tunggal yang
tersusun dari beberapa unsur dengan perbandingan massa tetap. Di alam ini
terdapat kurang lebih 10 juta senyawa. Air (H2O) merupakan senyawa paling
banyak terdapat di alam.
Bagaimanakah tata cara penulisan
senyawa? Senyawa dituliskan dalam wujud rumus kimia. Rumus kimia adalah
zat yang terdiri dari kumpulan lambang-lambang unsur dengan komposisi
tertentu. Komposisi tersebut berupa bilangan yang menyatakan jumlah atom
penyusunnya (angka indeks). Misal, suatu senyawa terdiri dari atom unsur
natrium (Na) dan atom unsur klor (Cl). Jika angka indeks masing-masing atom
unsur adalah 1 dan 1, maka rumus kimia senyawa yang dibentuk sebagai
berikut :
Angka indeks Na = 1, angka indeks Cl = 1, Jadi rumus kimia senyawa tersebut adalah NaCl ( Natrium klorida ).
Angka indeks Na = 1, angka indeks Cl = 1, Jadi rumus kimia senyawa tersebut adalah NaCl ( Natrium klorida ).
Rumus kimia dapat berupa rumus
molekul dan rumus empiris. Rumus molekul adalah rumus kimia yang
menyatakan jenis dan jumlah atom yang menyusun zat. Misal, C2H4 (Etena),
H2O (air). Rumus empiris adalah rumus kimia yang menyatakan
perbandingan terkecil jumlah atom–atom pembentuk senyawa. Misal, rumus
kimia C2H4, maka rumus empiris senyawa tersebut adalah CH2.
Joseph Lonis Proust (1754~1826)
seorang ilmuwan dari Perancis mengemukakan hukum perbandingan tetap atau
sering dikenal dengan hukum Proust, yaitu : perbandingan berat unsur-unsur
penyusun senyawa adalah tetap. Eksperimen yang dilakukan Proust adalah
reaksi antara unsur hidrogen dan oksigen sehingga terbentuk air (H2O).
Dari percobaan yang dilakukan oleh Proust ditarik kesimpulan bahwa:
1. Air tersusun dari oksigen dan
hidrogen dengan perbandingan massa unsur oksigen banding hidrogen adalah 8
: 1
2. Jumlah zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap.
2. Jumlah zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap.
Senyawa-senyawa baru ditemukan dan
dipisahkan dari tumbuh– tumbuhan. Misal, jeruk diketahui mengandung
vitamin C, setelah dilakukan pemisahan ternyata jeruk mengandung asam
askorbat. Struktur vitamin C ditemukan, maka dilakukan sintesis untuk
membuat vitamin C di laboratorium. Rumus senyawa merupakan gabungan
lambang unsur yang menunjukkan jenis unsur pembentuk senyawa dan jumlah
atom masing-masing unsur. Misal, sukrosa memiliki rumus senyawa
C12H22O11. Sukrosa tersusun dari 12 atom karbon, 22 atom hidrogen, dan 11
atom oksigen.
Tabel Contoh Senyawa
C. CAMPURAN
Konsep: Campuran adalah gabungan
beberapa zat dengan perbandingan tidak tetap tanpa melalui reaksi kimia.
Saat kamu membuat minuman teh, zat
apa sajakah yang dicampur? Saat kamu melarutkan garam atau gula pasir ke
dalam gelas yang berisi air, apa yang dapat kamu amati? Nah, simak penjelasan
berikut! Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai campuran. Misal,
air sungai, tanah, udara, makanan, minuman, larutan garam, larutan
gula, dll. Sifat asli zat pembentuk campuran ada yang masih dapat
dibedakan satu sama lain, ada pula yang tidak dapat dibedakan. Di dalam
udara tercampur beberapa unsur yang berupa gas, antara lain: nitrogen,
oksigen, karbon dioksida dan gas-gas lain. Udara segar yang kita
hirup mengandung oksigen yang lebih banyak daripada udara yang tercemar. Dalam
udara juga tersusun dari beberapa senyawa, antara lain : asap dan deb
Perbedaan Campuran dan Senyawa
Campuran dikelompokkan menjadi dua
bagian, yaitu:
1. Campuran Homogen
Campuran antara dua zat atau lebih
yang partikel-partikel penyusun tidak dapat dibedakan lagi disebut
campuran homogen. Campuran homogen sering disebut dengan larutan. Contoh
campuran homogen, antara lain: campuran air dengan gula dinamakan larutan gula, campuran
air dengan garam dinamakan larutan garam. Ukuran partikel dalam larutan
memiliki diameter sekitar 0,000000001 m, dan tidak dapat dilihat dengan
mikroskop. Beberapa contoh campuran homogen di atas adalah campuran antar
zat cair. Adakah campuran antar logam, sehingga terbentuk campuran
homogen? Terdapat campuran antara logam dengan logam lain sehingga
terbentuk campuran homogen. Misal, Stainless steel banyak digunakan untuk
keperluan alat-alat kesehatan dan rumah tangga. Stainless steel merupakan
campuran logam besi, krom, dan nikel.
Tahukah kamu emas merupakan campuran
homogen? Pencampuran logam dilakukan dengan melelehkan logam-logam
tersebut. Campuran logam satu dengan logam lain dinamakan paduan logam.
Emas murni merupakan logam yang lunak, mudah dibengkokkan. Agar
emas menjadi keras sehingga sulit untuk dibengkokkan, maka emas
murni tersebut dicampur dengan logam lain yaitu tembaga. Perhiasan
yang dijual memiliki kadar 22 karat, 20 karat atau 18 karat. Apa arti
kalimat tersebut? Emas murni memiliki kadar 24 karat, sedangkan emas
yang sudah dicampur dengan logam tembaga memiliki kadar 22 karat,
20 karat, atau 18 karat. Semakin sedikit kadar emas yang dimiliki,
semakin banyak kandungan tembaga di dalam emas tersebut. Kadangkala
dalam campuran emas dan tembaga masih dicampur lagi dengan perak.
Hal ini dilakukan agar menambah menarik penampilan emas
tersebut. Campuran antara emas, tembaga dan perak menghasilkan
emas berwarna putih yang biasa disebut emas putih.
Jenis campuran homogen, antara lain:
campuran gas dalam gas, campuran gas dalam zat cair, campuran gas dalam
zat padat, campuran zat cair dalam zat cair, dan campuran zat padat dalam
zat cair. Coba kamu klasifikasikan zat-zat di sekitarmu yang termasuk
campuran homogen!
2. Campuran Heterogen
Campuran antara dua macam zat atau
lebih yang partikel-partikel penyusunnya masih dapat dibedakan satu sama
lainnya disebut campuran heterogen. Contoh campuran heterogen :
tanah, air sungai, makanan, minuman, air laut, adonan kue, adonan beton
cor, dll. Pada campuran heterogen dinding pembatas antar zat masih
dapat dilihat, misal campuran air dengan minyak, campuran besi dan
pasir, campuran serbuk besi dan air, dll.
Di dalam campuran heterogen
dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu :
a. Koloid
Partikel-partikel pada koloid hanya
dapat dilihat dengan mikroskop ultra. Ukuran partikel antara 0,5 m s.d 1
mm. Contoh koloid: susu, asap, kabut, agar-agar.
b. Suspensi
Partikel-partikel pada suspensi
hanya dapat dilihat dengan mikroskop biasa. Ukuran partikel antara lebih
besar dari 0,3 m. Contoh suspensi: minyak dengan air, air keruh, dan air
kapur.
Comments
Post a Comment